Enhanced Entity Relationship (EER)

KONSEP MODEL EER





  • a)     Model EER digunakan untuk merepresentasikan aplikasi dengan lebih lengkap dan lebih akurat.
    b)      Model Entity Relationship yang ditambah kemampuan semantiknya dengan beberapa konsep yang lebih kompleks. 
    c)      Sub-Kelas (Subclass) :
    Subset dari suatu entitas yang dikelompokkan dalam pengertian  tertentu yang perlu disajikan secara eksplisit.
    Cotoh : Entitas PEGAWAI mempunyai beberapa subclass seperti : SEKRETARIS, TEKNISI, AHLI.
    d)     Super-kelas (Superclass) :
    Entitas yang merupakan induk dari subclass-subclassnya.
    Contoh : Subclass SEKRETARIS, TEKNISI, SALES mempunyai superclass PEGAWAI.
    e)      Spesialisasi (Spesialization) :
    Proses pemecahan entitas menjadi subclass-subclass beserta atribut-atributnya. Terdapat beberapa jenis spesialisasi seperti Disjoint Total, Disjoint Partial, Overlapping Total dan Overlapping Partial.
    f)       Subclass / Superclass Relationship :
    Relationship yang menghubungkan subclass dan superclassnya.
    Bila suatu entity yang merupakan anggota dari suatu subclass, maka ia juga merupakan anggota dari superclass.
    Bila suatu entity merupakan anggota dari suatu superclass maka ia belum tentu merupakan anggota dari subclass.
    g)      Attribut Inheritance :
    Merupakan pewarisan attribut dari superclass – nya.
    Entity yang merupakan anggota dari subclass mewarisi semua atribut dari Entity superclass – nya.
    h)      Kategori :
     Kebutuhan yang timbul untuk model suatu relationship superclass/subclass tunggal dengan lebih dari satu superclass dimana superclass-superclass tersebut menggambarkan jenis entity yang berbeda. Sebuah kategori mempunyai satu atau lebih superclass yang dapat mewakili tiap tipe entity, dimana superclass/subclass lainnya bisa saja hanya mempunyai satu superclass. Kategori dapat saja untuk seluruh relasi atau hanya sebagian saja.
CONTOH EER :

EER pada Toko Bengkel Jaya Ponsel Banjarmasin
Pada Toko Bengkel Jaya Ponsel Banjarmasin sistem yang digunakan sebelumnya masih manual dalam pelayanan servis handphone kepada pelanggan,seiring dengan waktu pesanan serta pelanggan dalam toko pun pasti bertambah maka dari itu diperlukan sistem informasi yang dapat diakses dengan mudah dan cepat oleh pelanggan. 

Mengapa toko tersebut melakukan pemodelan EERD ?  Karena dengan EERD dalam mempresentasikan aplikasi lebih lengkap dan akurat. Di dalam EERD tersebut mempunyai entitas BRG_SERVICE, USER_ADMIN, PERBAIKAN, PERBAIKAN_DETAIL, PENJUALAN , dan PENJUALAN_DETAIL. Dimana superclass ada BRG_SERVICE dan USER_ADMIN serta terdapat prinsip lattice yang satu subclass dan berpatisipasi dengan subclass lainnya. Contohnya,PERBAIKAN_DETAIL berpatisipasi dalam subclass PERBAIKAN.

SUMBER :
Fitrianingsih, Model EER, Universitas Gunadarma.
http://ejurnal.poliban.ac.id/index.php/Positif/article/view/290

Komentar

Postingan Populer